Kamis, 26 Mei 2011

Hidup Tara Hancur Karena Permainan Sejenis Jailangkung

Di Indonesia kita kenal dengan sebuah permainan yang bernama “jailangkung”, sebuah permainan yang dianggap anak-anak sebagai sesuatu yang seru karena berkaitan dengan mistis, namun sebenarnya melibatkan roh jahat. Ternyata, di Amerika pun ada permainan serupa yang bernama “papan ouija”, papan dengan huruf alphabet dimana roh tertentu bicara dengan para pemain dengan menggerakkan tangan mereka pada huruf-huruf itu.
Tara Lawson, ketika berusia 12 tahun, seusai menonton sebuah film horror ia meminta ibunya membelikannya papan ouija. Begitu mendapatkannya, Tara pun bermain bersama adik laki-lakinya.
“Kami tidak menyadari bahwa papan itu ternyata lebih dari sekedar mainan,” ungkap Tara.
Kehadiran roh jahat langsung bisa dirasakan ketika mulai permainan itu.
“Tangan kami digerakkan ke seluruh papan dengan cepat,” jelasnya.
Ketika ayahnya masuk keruangan itu, Tara dan adiknya sambil tertawa girang berseru pada ayahnya, “Ayah, lihat! Bukan kami loh yang menggerakkan tangan ini..”
Sang ayah tertegun melihat permainan kedua anaknya. “Bermain seperti itu seperti melemparkan kutukan,” ungkap Bapak Lawson, ayah Tara.
“Berikan papan itu pada saya,” serunya, “Kalian tidak boleh bermain-main dengan papan ini lagi!”
Papan itu akhirnya di sembunyikan sang ayah, namun rasa penasan membuat Tara mencari dan menemukan kembali papan itu. Ia pun dengan diam-diam bermain dengan papan itu bersama adiknya.
“Saya tidak menyadari masalah yang akan diakibatkan dalam hidup saya. “Celah” yang telah saya bukakan dalam hidup saya, bahwa permainan itu ternyata adalah suatu kuasa gelap.”
Semakin ia bermain, semakin ia ketakutan. Tara akhirnya menyimpan papan itu di bawah lemari, namun rasa takut yang mencengkeramnya itu tidak mau pergi.
“Saya takut sekali hingga saya tidak bisa tidur, karena saya tahu papan itu ada dibawah sana.”
Tara akhirnya menemui sang ayah dan mengakui bahwa ia diam-diam bermain dengan papan ouija itu, akibatnya ia sekarang ketakutan dan tidak bisa tidur.
“Bisakah ayah membuangnya?” demikian pinta Tara.
Ara dan ayahnya akhirnya membakar papan itu bersama. Namun sepertinya permainan itu mengikat Tara, beberapa tahun kemudian ia kembali pada permainan itu, bahkan ia membuat papan itu sendiri. Kali ini ia bermain dengan seorang temannya, “Tangan kami digerakkan dengan begitu kuat. Ia (roh itu – red) mulai bicara hal-hal yang tidak sopan. Sebagai seorang remaja putrid, kami tertawa walau mulai merasa tidak nyaman kami tetap bermain. Kemudian tangan kami mulai digerakkan dengan sangat cepat, saya bahkan tidak bisa mengejanya, tapi saya lihat ada nama saya di sana.  Ia katakan, “Aku akan membunuhmu Tara!” Hal itu ia katakan terus menerus. Hal itu akhirnya berhenti ketika kami mulai berdoa dengan doa “Bapa kami”, cuma itu yang kami lakukan dan roh itu pergi.”
Tara berhenti main papan ouija itu, namun kehidupan tara dikuasai oleh kesepian, ketakutan dan kekosongan. Celah kecil yang ia berikan kepada kuasa kegelapan itu kini telah berhasil menjajah dan menekan kehidupan Tara.
Hal-hal aneh mulai terjadi dalam kehidupan Tara. Barang-barang bergerak dalam ruangan saat malam hari. Ia bahkan mulai mendengar suara-suara aneh saat seorang diri.
Tara akhirnya menikah dan meninggalkan rumah orangtuanya, tapi kuasa gelap itu terus mengikutinya.
“Saya bisa mendengar sauara keras merapal mantra, saya tidak mengerti bahasanya, suaranya seperti bukan suara manusia. Suaranya sangat keras, saya pikir suara manusia tidak bisa sekeras itu.”
Lalu suatu malam, saat ia tidur bersama suaminya, suaminya terbangun dan melihat ke ruangan bawah. Suaminya terkejut karena ia melihat sosok bayangan gelap disana.
“Dia akhirnya berdoa dan mahluk itu pun menghilang,” ungkap Tara.
Namun itu bukanlah akhir, kuasa kegelapan itu berhasil menghancurkan rumah tangganya. Ia akhirnya berpisah dengan suaminya.
Suatu malam, saat tidur Tara bermimpi dirinya dibunuh dengan sangat sadis.
“Saya tutup mata saya dan katakan, ‘Tuhan, tolong keluarkan saya dari sini. Tolong selamatkan saya!’ Tiba-tiba ada yang menghentak saya; bahwa satu hari nanti saya akan mati dan saya tidak tahu apakah saya akan masuk sorga atau neraka. Lalu saya mulai berdoa dan berseru kepada-Nya: Tuhan, tolonglah, tolong tunjukkan bagaimana supaya saya bisa selamat. Saya bahkan tidak tahu apa yang harus saya lakukan, tapi saya tahu, saya tidak mau ke neraka.”
Tuhan mendengar seruan Tara yang begitu putus asa. Keesokan paginya, jawaban doanya itu langsung datang.
“Esok paginya ada ketukan pintu di rumah saya dan saya pergi ke pintu, dan ada seorang pria datang sambil membawa Alkitab. Ia katakana, “Saya mau membacakan sedikit ayat dari Alkitab dan berdoa bagi Anda.””
Tara sangat terkejut, dia menerima pria itu dan mendengarkan pria itu membacakan ayat Yohanes 3:16, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”
Tara akhirnya berdoa dengan dibimbing oleh pria itu untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya. Sejak itu, hidupnya berubah total.
“Hal itu mengubah segalanya,” demikian ungkap Tara, “Hal itu seperti membangunkan saya. Saya melihat segala sesuatunya dengan mata dan cara pandang baru, melalu mata Tuhan. Saya berubah, hari demi hari. Saya tidak pernah merasakan kasih yang sedemikian dalam hidup saya. Sangat luar biasa perubahan yang saya alami ketika Tuhan hadir dalam hidup saya. Dari gelap dibawa kepada terang.”
Tara kini melayani sebagai seorang konselor di acara 700 Club. Kehidupannya yang dihantui oleh roh jahat kini tinggal kenangan. Ia menjadikan hidupnya sebuah peringatan bagi orang lain agar jangan pernah bermain-main dengan roh jahat.
“Papan Ouija adalah sebuah pintu masuk bagi segala yang jahat yang terjadi, dan satu-satunya yang bisa menghentikannya adalah berbalik kepada Yesus. Saya merasa bahwa Tuhan selalu ada melindungi saya, dan saya tidak perlu lagi kuatir. Bahkan saat saya sendiri, saya tidak lagi merasa sendiri, karena saya merasa Tuhan bersama saya. Dia tidak pernah meninggalkan dan mengingkari saya. Tuhan dapat membuat hidup saya indah. Ia dapat membuat hidup setiap orang indah,” demikian pesan Tara.(Kisah ini ditayangkan 26 Mei 2011 dalam acara Solusi Life di O'Channel).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar